Tips Mendesain Model 3D Sebelum Dicetak
- ksamyraf
- Jul 27, 2020
- 2 min read
Updated: Aug 3, 2020
Buat desain 3D yang tepat untuk hasil print yang baik

Ksamyraf - Perlu diketahui bahwa dalam industri 3D Printing, desain memiliki peranan yang sangat penting. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka harus berawal dari desain yang baik pula.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh para desainer atau 3D modeler dalam mendesain model 3D, yaitu: Point 3 sangat penting
1. Tentukan tujuan dari desain yang kita kerjakan.
Apakah model 3D yang didesain bertujuan untuk kebutuhan industri atau hanya digunakan untuk kebutuhan personal.
2. Perhatikan software desain yang digunakan.
Ada banyak software yang bisa kita gunakan untuk membuat desain visual model 3D. Diantara software yang popular adalah Autodesk Fusion 360, Autodesk 3D Max, Blender, Solidworks, ZBrush, dan Sketchup. Kita perlu memperhatikan apakah software yang kita gunakan bersifat solid, mesh, CSG atau face. Pastikan kita memahami dengan baik karakteristik dari software yang digunakan agar desain yang dikerjakan berhasil maksimal.
3. Perhatikan ketebalan dinding (wall thickness), distorsi, dimensi, dan akurasi/detail desain atau model 3D.
Dalam mendesain atau membuat model 3D harus diperhatikan akurasi/detail, distorsi, dimensi, dan ketebalan permukaan/dinding. Karena tidak semua jenis printer 3D mampu mencetak model 3D sesuai dengan keinginan kita. Pada umumnya, ketebalan minimum untuk dinding model 3D yaitu 1 milimeter. Sedangkan untuk distorsi model 3D yang akan dicetak, maksimum berkisar antara 0.2 milimeter untuk resolusi 100 & 200 micron dan 0.4 milimeter untuk resolusi 400 micron.
Selain itu, kita juga harus mengetahui apakah model 3D yang kita desain membutuhkan support atau penyangga. Support tersebut akan dibutuhkan jika model 3D memiliki sudut kemiringan >45⁰. Namun perlu diperhatikan, tidak semua jenis printer 3D membutuhkan support atau penyangga dalam mencetak model 3D-nya. Pada umumnya, support dibutuhkan jika kita menggunakan printer 3D yang memakai material dari plastik, seperti ABS atau PLA. Sebelumnya kami telah membuat artikel terkait support/penyangga disini
4. Standar format file untuk 3D Printing
Untuk mencetak model 3D yang telah didesain, kita harus melakukan export file ke dalam format STL (Stereo Litho Graphy). STL merupakan jenis file standar yang digunakan dalam proses mencetak dengan printer 3D.
Setelah kita mengetahui beberapa hal tentang mendesain model 3D dalam industri 3D printing, diharapakan kita bisa meminimalisir kesalahan dalam proses mencetak dengan printer 3D. Selain itu, kita bisa mendapatkan hasil cetakan yang maksimal sesuai dengan keinginan kita.
Comments